PENGUKURAN

[Metodologi Penelitian] Skala Pengukuran

Melanjutkan tulisan sebelumnya, [Metodologi Penelitian]Populasi dan Sampel kali ini saya akan membahas mengenai skala pengukuran.
Setelah menentukan populasi dan sampel yang akan diteliti, sekarang tinggal menentukan skala pengukuran yang ingin digunakan. Skala pengukuran ini akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang terdapat pada alat ukur.
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif
Sugiyono, 2004, p84.
Ada beberapa jenis skala pengukuran yang dapat digunakan, antara lain :

1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sebuah fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Setiap jawaban dari item instrumen yang menggunakan skala Likert memiliki gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju; setuju, sering, kadang-kadang, hampir tidak pernah, tidak pernah; dan sebagainya. Dan untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban tersebut diberi skor misalnya : Sangat Setuju (5), Setuju (4), ragu-ragu (3), Tidak setuju (2), Sangat tidak setuju (1).
Skor yang diberikan tersebut akan dianalisis dan diukur lebih lanjut agar dapat menghasilkan sebuah hipotesa.
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “Ya-Tidak”; “Benar-Salah”; “Pernah-Tidak pernah”; dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dua alternatif. Jika pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval (dari kata “Sangat setuju” hingga “Sangat tidak setuju”) maka dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “Setuju” dan “Tidak Setuju”. Penelitian menggunakan skala guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
3. Rating Scale
Dari kedua skala pengukuran yang telah dikemukakan, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Namun dengan rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Yang penting bagi penyusunan instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrument.
4. Semantic Differensial
SKala pengukuran ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda ataupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terlektan di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis. Data yang diperoleh adalah data interval dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
Penentuan skala pengukuran ini tergantung dari tujuan penelitian yang akan dilakukan, jadi harap dicermati terlebih dahulu apa yang akan diteliti. Setelah menentukan skala pengukuran, baru kita memastikan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.

1 komentar:

Agus Budi Purwantoro, ATD.MT mengatakan...

Mohon diberikan referensi dari mana.

Posting Komentar